Fakta dan Perkiraan Penyebab Pesawat Sukhoi 100 Jatuh - Setelah kita mengulas tentang Ditemukan Kotak Hitam Sukhoi Di Jurang Sedalam 500 Meter, Terdapat tiga faktor penyebab kecelakaan Sukhoi Superjet-100 di Gunung Salak. Berikut beberapa perkiraan penyebab sukhoi 100 jatuh:
1. Human Erorr
Kenapa spekualasi ini di ajukan? Karena kapten pesawat meminta kepada ATC untuk turun pada ketinggiaan 6000 kaki dan berrmanufer ke kanan. Sehingga pada ketinggian tersebut pasti akan menabrak gunng salak. Hal tersebut dijelaskan Staf ahli Menteri Riset dan Teknologi bidang pertahanan dan keamanan Hari Purwanto. Purwanto menjelaskan pesawat yang melintasi kawasan Gunung Salak hingga Pelabuhan Ratu tidak boleh terbang di ketinggian 6000 kaki.2. Alam
Selain itu ATC juga ditengarai terjadi pembiaran untuk memperbolehkan pesawat turun pada ketinggian 6000 kaki. Sehingga pesawat menabrak gunung. Akan tetapi Deputi Senior General Manager PT Angkasa Pura Cabang Bandara Soekarno-Hatta, Mulya Abdi. Mulya menegaskan petugas yang memberi instruksi saat peristiwa Sukhoi terjadi sudah bertindak sesuai prosedur dan aturan. Tidak ada yang dilanggar.
LAPAN menyampaikan bahwa pada saat kejadian saat Sukhoi Superjet 100 menabrak tebing Gunung Salak tanggal 9 Mei pukul 14.33 WIB, gunung tersebut sedang diliputi awan Cumulonimbus menjulang setinggi 37.000 kaki (11,1 km). Hal tersebut akan membuat pilot akan mencari jalan keluar yang paling aman. Namun menaikkan pesawat untuk mengatasi awan mungkin dianggap terlalu tinggi, dari 10.000 kaki harus terbang melebihi 37.000 kaki. Karena itu, pilihannya hanya mencari jalan ke kanan, kiri, atau bawah,” kata Deputi Sains, Pengkajian, dan Informasi Kedirgantaraan Lapan Thomas Djamaluddin.
3. Teknis
Sedang dari sisi teknis. Pesawat Sukhoi 100 adalah pesawat yang canggih. Berbagai piranti berteknologi terkini dibenamkan dalam pesawat ini . Akan tetapi muncul beberapa kejanggalan yang berkalitan dengan mal fungsi intrumen. Dari data pada fajar.co.id dapat ditemukan bebera peralatan seperti Ground Proximity Warning System (GPWS) atau alat pendeteksi ketinggian minimum obstacle clearence altitide (MOCA) minimum off route altitude (MORA) dan Treaber airbone warning System (TWAS) tidak memberitahu pilot bila sudah mendekati daratan, melenceng dari rute atau ada hambatan dataran tinggi di depan. Selain itu peralatan Emergency Location beacon aircraft (ELBA) atau emergency locator transmiter (ELT) yang memancarkan posisi pesawat saat kecelakaan tidak memancarkan sinyal dimana possisi pesawat terakhir.
Fakta dan Perkiraan Penyebab Pesawat Sukhoi 100 Jatuh
Data di atas kumpulkan dari berbagai sumber yang disampaikan oleh ahlinya. Akan tetapi memang data yang paling penting adalah dari black box atau kotak hitam. Dari black box semua informasi tersimpan yang dapat sebagai acuan utama penyebab kecelakaan pesawat.
Akan lebih bijak jika statemen-statemen dari berbagai narasumber menunggu black box ditemukan. Sehingga instansi yang berhak memberikan pernyataan resmi satu satunya adalah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT).
Demikianlah ulasan tentang Fakta dan Perkiraan Penyebab Pesawat Sukhoi 100 Jatuh, semoga semua pihak bisa memahami dan diambil sebagai pelajaran yang berharga, ibarat kata-pepatah knowledge is power.