Jika sebelumnya ada Ayu Ting-Ting yang
menggemparkan dunia musik dangdut Indonesia, kali ini giliran nama grup
danggut “Trio Macan” yang sedang kejatuhan durian runtuh. Trio Macan
memang bukan grup baru di kancah dunia musik Indonesia. Namun ketenaran
mereka lebih ditunjang karena goyangannya yang bisa dibilang lebih
vulgar dibandingkan penyanyi lannya. Berbeda untuk kali ini. Ketenaran
mereka lebih disebabkan karena lagu “Iwak Peyek” yang mereka bawakan.
Saya sendiri baru mendengar lagu itu pagi ini di televisi. Memang lagu nya cukup catchy didengar dengan irama musik yang ngebeat
dan enak untuk dibuat bergoyang. Liriknya cukup sederhana, yang dibuat
seperti berpantun. Memang pada awalnya lagu ini dibuat oleh penciptanya,
H.Rohim, sebagai lagu penyemangat bagi para bonek yang sedang mendukung
tim sepak bola kesayangan mereka. Lagu ini kemudian dimodifikasi untuk
penyanyi Trio Macan.
Ketenaran dan kehebohan lagu ini tentunya sedikit banyak mengangkat nama Trio Macan dan tentu saja akan menggelembungkan pundi-pundi uang mereka. Dan seperti halnya kasus-kasus ketenaran, akan ada banyak angin yang menerpa keberadaan mereka. Sebut saja, adanya isu pencekalan lagu Iwak Peyek karena ada sedikit liriknya yang mengarah ke vulgar. Namun, menurut pengamat musik Bens Leo, sebenarnya tidak ditemukan lirik yang semacam itu. Kalau pun ada pencekalan, kemungkinan disebabkan karena tampilan goyangan Trio Macan yang vulgar.
Menurut produser Trio Macan, pencekalan
mungkin dikarenakan ada beberapa penyanyi lain yang ikut menyanyikan
lagu Iwak Peyek ini namun mengganti sebagian liriknya menjadi sesuatu
yang vulgar. Untuk itu dia meminta para penyanyi itu untuk menyanyikan
lagu Iwak Peyek dengan lirik yang sebenarnya.
Isu lainnya adalah dari si pencipta lagu
itu sendiri. Diberitakan bahwa Trio Macan tidak pernah menghubungi
pihak H. Rohim sebagai pencipta lagu. Menurutnya saat itu hanya pihak
produsernya saja yang sowanan dan meminta ijin untuk memakai
lagu nya. Ada harapan dari H.Rohim sendiri agar Trio Macan bisa
bertandang ke tempatnya untuk membahas kelanjutan dari pertemuan
sebelumnya. Well, kadang terjadi ketika sebuah lagu menjadi
tenar berlebihan, si pencipta lagu pun seolah-olah ingin ikut tenar,
atau ingin pula menikmati lebih banyak dari hasil ketenaran lagu
tersebut.
Ya, semoga saja pihak trio macam dan
manajemennya bisa menyikapi ketenaran mereka dengan bijak dan menghadapi
setiap tiupan angin kencang yang mengiringi tingginya posisi mereka
saat ini.